yah... Watu Nene nama pantai yang saya lewati dari pantai sebelumnya, saya harus melalui batu-batu karang yang menyiksa kaki demi keingin tahuan saya melihat indahnya pantai disana, karena menurut saya, rugi dong sudah jauh-jauh kok gak cuman satu pantau hehhee pritungan banget ya.
sayang seribu sayang pantaiya memang tidak banyak pengunjung mungkin hanya sebagian dari kami dan 3 anak di ujung pantai yang sedang asik berenang, dan sayang sekali sepanjang bibir pantai banyak sekali sampah, namun sampah tersebut membentuk barisan ombak disetiap garis, banyak sekali sampah, seperti tutup botol, sepatu, sandal, sendok plastik dan banyak sekali yang susah terurai, ini semua adalah ulah kita yang senang sekali merusak alam, yang senang sekali membuat ikan-ikan memakan sampah yang kita buang di pantai.
saya mencoba menikmatinya dari ujung ke ujung, sembari saya melihat-lihat sekitar, memang semua tebing dan tidak dibuka untuk umum, setelah itu tidak lama saya memutuskan untuk kembali kepantai sebelumnya dan kembali naik ke atas mencob ke pantai POK TUNGGAL, perjalnan dari seruni ke pok tunggal hanya naik melewati jalan sebelumnya, namun begitu susah karena jalan masih bebatuan tidak jalan aspal. sesampainya di pok tunggal, serasa 1:10 di pantai sebelumnya masih sepi pengunjung di sini sudah ramai sakali pengunjung, karena sudah sore kami menikmati kelapa muda, setelah itu saya duduk dibibir pantai sambil menikmati pantai sembari melihat orang yang sedang pre wedding dipantai pok tunggal
Setelah saya merasa cukup dan waktu sudah sore, saya memutuskan untuk kembali ke kota Yogyakarta, dan saya mengalami musibah karena saya tidak menggunakan kendaraan sendiri namun saya di boceng oleh rekan saya, saya menabrak seekor anjing dan kami tergelincir hingga luka-luka, hanya saran untuk kalian yang berpergian ke gunung kidul dan pulang saat matahari tenggelam, lebih hati-hati jangan ngebut-ngebut atau ugal-ugalan tapi perhatikan jalan, sekian blog perjalanan saya kali ini, semoga berkesan :)
0 Komentar